Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. selesai sudah cerita bersama tim 2018 di 2021 ini… perpisahan tak terelakkan karena saya harus tugas belajar ke padang. tetap semangat ya ukhtifillah… sehat2 semua ya… tetaplah dalam lingkaran kebajikan.. semoga Allah SWT menjaga kita semua.. aamiin yaa rabbal ‘aalamiin…
bukan berita baru,
bila pemuda melakukan pergerakan,
dunia akan takluk.
bukan pula berita baru,
bila pemuda menggertak kota,
maka semua akan terpana….
yang baru adalah…….
tatkala pemuda tak lagi mampu mengguncang dunia.
berdiam diri dalam bisingnya kemudharatan….
kemana pemuda???
fisik boleh saja muda,
tapi semangat belum tentu muda…
terkadang, semangat telah renta sebelum waktunya….
pemuda macam apa itu?
penakut… pengecut…
lekas tunduk pada aturan-aturan dunia yang terkadang tak sejalan dengan aturan Sang Maha Kuasa…
yang lebih memilih tidur siang daripada berjalan di bawah terik
walau itu demi sebuah ad-dien….
yang lebih memilih menjadi penonton di barisan paling belakang
daripada menjadi pemain, walau itu demi sebuah harga keimanan…
(muhasabah diri)
tidak terlalu suka menulis… bukan berarti tidak menyukai tulis-menulis..
banyak sudah kisah kehidupan yang terkadang ketika dituliskan menjadi lebih menarik untuk ditelisik.
berbagai pengalaman terkadang akan menjadi sebuah memory yang benar-benar indah ketika menjadi sebuah tulisan, walau mungkin sebelum itu, ia hanyalah kejadian biasa yang dapat lewat begitu saja…
berahasia…
itu fitrah saja…
menuliskan kerahasiaan pada lembaran kertas yang hanya diketahui oleh si empunya, itu sah-sah saja…
kapan menjadi tidak pantas?
yakni, ketika hal-hal pribadi tersebut, dituliskan di blog-blog seperti ini.
blog memang milik pribadi, tapi bukan konsumsi pribadi saja.
akan ada banyak mata yang bebas menelanjangi kata demi kata di dalamnya…
ada yang bertanya, “apa salahnya?, itu kan hak asasi, hak kebebasan berekspresi…”
ya… sekali lagi “YA”
EKSPRESI TANPA DIPAGARI KETAQWAAN PADA ALLAH dan SUNNAH RASULULLAH…..
padahal Allah telah berfirman,
“mengapa kamu membuka aibmu, setelah Allah menutupnya?”
“daripada banyak berbicara yang tidak bermanfaat, lebih baik diam”
mudah sekali untuk menilai orang di dalam blog…
lihat saja caranya menuliskan barisan kata,
cukup perhatikan saja gayanya berbahasa…
sudah menjadi cukup alasan bagi kita untuk memberinya pujian atau celaan….
karena, di dunia ini, kita sudah terbiasa menilai apa saja,
maka, jangan salahkan penilaian manusia, ketika ia mengingatkan yang HAQ dengan cara yang kurang ahsan,
karena, hal ini akan jauh lebih baik, daripada hanya membiarkan semua itu dengan helaan nafas yang berat……….. sehingga, jatuhlah semuanya dalam “NAR” Allah…
Wallahu a’lam
PUSTAKA HAWA 