Perawat Paling Kuat

Published September 18, 2015 by Hawa

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Lama tidak menulis tema bebas yang terpikir di kepala. tapi tak apa, dicoba lagi ya..

Kali ini temanya tentang “dording 2 bulan”. Nah, mungkin ada yang bertanya “apa itu dording?”.

Dording adalah sebuah istilah yang saya temukan ketika dinas profesi keperawatan di klinik (Rumah sakit atau puskesmas) dulu. Dording menjadi istilah yang digunakan ketika si perawat bertugas lebih dari satu shift (1 shift : ±8 jam) sehari dengan waktu yang berdekatan. Misalnya shift pagi (dari jam 7.00-14.00 WIB) dan shift sore (14.00-21.00 WIB) atau shift sore dengan shift malam (dari jam 21.00- 7.00 WIB) atau shift malam dengan shift pagi. Biasanya yang dording itu adalah mahasiswa yang sedang menjalani konsekuensi karena sebuah kesalahan (misal: laporan dinasnya gak lengkap/ gak buat laporan) atau mahasiswa yang bertukar jadwal dinas dengan temannya karena alasan tertentu atau bisa juga karena memang dapat jadwal dinas yang begitu (kalau ini udah nasib namanya).

Nah.. yang namanya “dording” tentu saja melelahkan… karena bekerja merawat para pasien selama ±16 jam sehari. Belum lagi laporan juga harus diselesaikan. Tak pelak, mata jadi merah, tubuh jadi lemah dan malah bisa muntah-muntah.

Dulu saya kira, para sejawat yang dording itu adalah perawat yang paling kuat fisiknya. Karena pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu yang banyak untuk merawat para pasien. Sekarang, persepsi saya berubah. Ternyata ada perawat lain yang lebih kuat daripada mereka. Yup, itulah ‘ibu’.

ibuSeorang ‘ibu’ merupakan perawat yang paling kuat. Ia bisa tidak berhenti bekerja 24 jam sehari. Hal ini saya sadari setelah menjadi ‘ibu’ bagi anak pertama saya yang lahir pada akhir bulan juni yang lalu.

Muhammad Fatihul Ilmi.. itulah nama yang kami (saya dan suami) berikan pada mujahid kecil kami itu. Sejak kehadirannya di rumah, kebahagiaan keluarga besar kami terasa lengkap. Alhamdulillah.. dan sejak menjalankan peran sebagai ‘ibu’, saya ‘dording’ 3 shift setiap hari, selama 2 bulan.

Bagaimana tidak, si kecil ini memiliki pola tidur yang berbeda dengan orang dewasa. Siang dia tidur, malamnya bangun. Jadilah saya mengasuh si kecil siang-malam… untungnya ada ibu saya yang membantu saya mengasuhnya di sepertiga malam terakhir.. jadi bisa istirahat sejenak… 🙂

Alhamdulillah sejak usianya memasuki bulan ke 3, ia sudah bisa tidur nyenyak di malam hari. Jadinya saya juga bisa tidur, walau masih terjaga juga beberapa kali untuk menukar celananya yang basah karena “pipis” atau untuk memberikan ASI.

Efek menyadari peran ini, saya jadi lebih “mellow” kalo dengar/liat sesuatu yang membahas tentang “ibu”. Seperti beberapa minggu yang lalu, ketika saya melihat tayangan ceramah agama di TV, tetiba air mata saya jatuh menganak sungai… bukan pada saat ceramahnya (temanya tentang menjadikan anak sholeh) tapi, pada saat mendengar lagu qasidah tentang “ibu”. Padahal saya sudah sering dengar lagu itu. Tapi entah kenapa, saat itu terdengar begitu menyentuh…

Liriknya begini:

—————————————————————————–

Ibu, kaulah wanita yang mulia

Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah (2x)

Kau mengandung, melahirkan, menyusui..

Mengasuh, merawat, lalu membesarkan putra-putrimu, ibu..

Lautan kasih sayang
Pada setiap insan
Mataharinya alam
Sebagai perumpamaan
Dunia isinya belumlah sepadan
Sebagai balasan ibumu melahirkan

Doanya terkabulkan keramat di dunia
Kutuknya kenyataan jangan coba durhaka
Syurganya Tuhanmu dibawah kakinya
Ridhanya Ibumu ridha Tuhan jua
Wahai jangan jadi anak durhaka

—————————————————————————–

Hmm.. saya jadi benar-benar merasakan bagaimana ibu saya dulu merawat dan membesarkan saya, mendo’akan kebaikan selalu untuk saya… bahkan kasih sayangnya tak pernah putus sampai kapanpun. Sungguh, takkan pernah mampu saya membalas segala yang telah diberikannya. Ibu, I Love you so much… semoga Allah SWT memberi kebahagiaan, kesehatan, kemudahan dalam setiap aktivitas dan berkahNya selalu untukmu ibu… dunia dan akhirat.. aamiin.

Cukup dulu untuk kali ini, kapan-kapan nulis lagi..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2 comments on “Perawat Paling Kuat

  • iya banget kak. hihi. kalo ce berasa koass anak lagi tapi istilahnya “prolong dinas” haha. dan kami hanya bertiga( ce, bg dodo, nayla) diperantauan kak, jadilah kalo siang ce jadi zombie 🙂 . semangat kak yuyu

  • Tinggalkan Balasan ke ice Batalkan balasan